Rabu, 20 Juli 2011

Jambore Batik Nusantara


Batik Magelang, Dijadikan Seragam PNS
K11-11 | Glori K. Wadrianto | Rabu, 13 Juli 2011 | 17:32 WIB
http://stat.k.kidsklik.com/data/2k10/kompascom2011/images/icon_dibaca.gif
Dibaca: 481


K11-11 Anggota Paguyuban Pecinta Batik Indonesia Sapu Jagad meninjau batik Magelangan di Bakorwil Kota Magelang, Rabu (13/7/2011).
MAGELANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Magelang terus berupaya agar batik Magelangan dikenal di masyarakat. Salah satu dengan menjadikan batik menjadi salah satu seragam yang dipakai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan pemkot Magelang. 
Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Magelang, RM Devananda saat menerima kunjungan Paguyuban Pecinta Batik Indonesia Sekar Jagad di komplek Bakorwil, Kota Magelang, Rabu (13/7/2011) mengatakan, setiap hari Kamis, pegawai di lingkungan pemkot wajib mengenakan batik. Namun sejauh ini belum semuanya mengenakan batik produk Magelang. 
"Ke depannya diharapkan semua pegawai di SKPD di lingkungan pemkot bisa mengenakan batik Magelangan. Itu juga sesuai dengan imbauan Wali kota untuk lebih mengenalkan batik Magelang," terangnya. 
Setiap SKPD di lingkungan pemkot, terangnya, bisa memilih motif batik hasil dari sembilan Kelompok Usaha Bersama(KUB) Batik yang ada di kota gethuk ini. Ada beberapa motif dari batik Magelang, seperti motif Kebonpolo, Tidar, Cacaban, Gelangan, Getuk. 
Batik tersebut, terang Deva, merupakan batik yang terbuat dengan memanfaatkan alam seperti getah jati yang telah diolah dan beberapa getah pohon lainnya. "Motifnya tidak harus sama, nantinya SKPD mempunyai kewenangan untuk memilih sendiri motif batik. Mereka bisa langsung bekerjasama dengan KUB yang ada," katanya. 
Para perajin batik yang ada di Kota Magelang bisa mentransfer ilmu dari Paguyuban Pecinta Batik Sekar Jagad. Selain itu juga diharapkan jaringan pemasaran batik Magelang bisa menjadi lebih luas. 
Dalam kesempatan ini juga dipamerkan batik Magelang, batik tersebut akan diikutkan dalam Jambore Batik Warna Alam yang akan dilaksanakan di Pekalongan. 
Ketua Pecinta Batik Indonesia 'Sekar Jagat', Larasati Suliantoro Sulaiman mengatakan, batik merupakan mahakarya dari budaya Indonesia yang mempunyai makna tinggi. Walaupun mempunyai ciri yang berbeda di setiap daerah, batik merupakan sebuah kekayaan budaya Indonesia, tidak bisa terkotak dan menjadi ciri khas dari daerah tersebut. 
Walaupun setiap daerah mempunyai ciri motif yang berbeda, menurutnya, hal itu hanya sebuah sebuah imajinasi dan kreasi dari perajin batik yang ada. Larasati mengatakan, saat ini setiap daerah cenderung latah membuat batik. Namun hal demikian justru akan merusak kebudayaan batik itu sendiri, karena makna yang tertuang dalam batik itu sendiri akan kurang mengena. "Padahal sebenarnya, batik adalah budaya dimana didalamnya terkandung filosofi dan ada pesan yang ingin disampaikan," lanjutnya. 
Menurut Larasati, mengembangkan motif batik tidak salah, namun tetap harus ada budaya Indonesia. Seperti batik "Lung" yang memiliki makna bersemi. Motif berupa bunga dan buah tersebut menggambarkan tumbuhan yang bersemi. 
Mengenai batik Magelang, perempuan ini mengatakan Magelang memiliki potensi batik yang bagus, yang dapat dikembangkan lebih serius. "Perajin batik di sini masuih mencari jati diri, mereka belum menemukan pakem yang sesuai," ujarnya. 
Lebih lanjut Larasati mengatakan, kunjungannya ke Kota Magelang merupakan rangkaian perjalanan mereka menuju Pekalongan, untuk menghadiri Jambore Batik Warna Alam. Rombongan sebanyak 45 orang terdiri para pecinta batik dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan dari dari Jepang dan Belanda. Sebelum ke Kota Magelang, rombongan ke Kabupaten Magelang dan seterusnya menuju ke kabupaten Temanggung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar